BPC HIPMI Muaro jambi dan HMI Cabang Jambi berkolaborasi mendorong Indonesia menuju smart digital

 



Jambizone.com - BPC HIPMI Muaro Jambi dan HMI Cabang Jambi Menggelar Seminar dan Talk Show Indig Fest Di Aula BPSDM Provinsi  Jambi. Kamis, (11/11/21).

Hadir sebagai keynote speaker Rektor Universitas jambi Prof.Drs.H.Sutrisno,M.SC.,Ph.D dan Pembicara Dari Diskominfo provinsi jambi Yoga julestama (CEO PT.Brito Multi Tekhnologi) dan Fadhillah Hasrul Bendum BPD HIPMI Jambi.

Prof.Drs.H.Sutrisno mengatakan Digital kuat Indonesia kuat menjadikan teknologi secara fundamental akan mengubah bahkan telah mengubah cara kita hidup, cara bekerja, dan cara berhubungan satu sama lain baik dalam skala cakupan, dan kerumitannya, transformasi yang di alami saat ini tidak seperti yang dialami manusia seperti pada revolusi industri sebelumnya. 

"Jika revolusi industri pertama membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengubah tatanan kehidupan masyarakat, maka revolusi industri 4.0 yang berasaskan digitalisasi hanya membutuhkan waktu kurang dari satu dekade untuk melakukanya" sebutnya.

Sementara itu, Yoga Julestama dari diskominfo provinsi Jambi menyebut, Peradaban digital dalam kesemua aspek bidang kehidupan pada Era Revolusi Industri 4.0 memerlukan koridor yang memastikan terpenuhinya hak dan kewajiban masyarakat secara luas serta terjaganya kepentingan umum. 

"Harmonisasi hukum dan teknologi sangat dibutuhkan dalam rangka terus berupaya mengantisipasi dampak dari Revolusi Industri 4.0 terutama dengan telah lahirnya peradaban digital ekonomi yang serba otomatisasi dan pengaruhnya pada aspek ketenagakerjaan tentu membutuhkan pendekatan legislasi, regulasi, dan yang seimbang sebagai proteksi pengaruh yang di timbulkan" ungkapnya.

Selain itu, Fadhilah Hasrul Bemdum BPD HIPMI Jambi mengatakan, 
Antitesis teknologi terhadap pengurangan tenaga kerja juga masih menjadi perdebatan hangat di kalangan industri, tidak dapat dipungkiri bahwa digitalisasi dengan berbagai macam perangkat di dalamnya juga berperan serta membentuk industri dan jenis pekerjaan baru. 

"Industri 4.0 bukan hanya memerlukan tenaga kerja yang cakap secara teori namun juga praktikal karena kedepannya, jenis pekerjaan yang ada lebih mengedepankan keahlian sosial dan kreatif, kemampuan memecahkan permasalahan yang kompleks, serta kalibrasi dengan mesin digital, big data analisis, bahkan augmented reality" tutupnya.