Wartawan Ribut Di DPRD Muaro Jambi, Ketua ASWHAJA Beri Tanggapan

 


Jambizone.com - Dugaan adanya perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh staf honorer di DPRD Kabupaten Muaro jambi terhadap salah seorang oknum wartawan media online pada Selasa 11 April 2023 kemarin, mendapat perhatian khusus dari Ketua Aliansi wartawan harian aktif Muaro Jambi (Aswhaja), Rabu (12/04/23).

Endi ketua Aswhaja mengatakan, tentu dirinya turut prihatin atas kejadian tersebut, dan berharap tidak adalagi kejadian serupa menimpa wartawan lainnya. Akan tetapi dirinya juga sangat menyayangkan karena akibat permasalahan itu, sampai terjadi aksi pelaporan kepihak kepolisian oleh oknum wartawan yang merasa diperlakukan tidak baik oleh staf honorer di DPRD Kabupaten Muaro jambi.

"Padahal, seharusnya permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik dan tidak harus sampai ada aksi pelaporan ke kepolisian," tuturnya

Berdasarkan informasi yang di terima dari  Kasubag Humas dan Protokoler  DPRD Kabupaten Muaro jambi, kejadian itu berawal dari oknum wartawan tersebut mendatangi bagian humas dan protokoler DPRD Kabupaten Muarojambi, untuk mempertanyakan apa alasan pihak DPRD Muaro jambi melakukan penolakan kerja sama terhadap media online teman nya. 

"Sedangkan, untuk media online oknum wartawan itu sendiri sudah diakomodir dan telah diterima, sementara yang ditolak itu media online baru milik temannya, tetapi dirinya paksakan untuk bisa diterima," ujarnya.

Dikarenakan suasana kantor saat itu sangat sibuk karena tengah mengurus proses berkas - berkas tagihan media yang lain, jadi hanya ditanggapi oleh pegawai honorer yang menyampaikan maaf karena masih sibuk dan belum bisa melayani.

Namun oknum wartawan tersebut masih ngotot untuk mempertayakan kenapa kerjasama media milik temannya itu ditolak, sampai dengan nada sedikit tinggi sampai meminta pihak humas dan protokol DPRD Muarojambi memberikan daftar seluruh media mana saja yang diterima kerja sama oleh DPRD Muarojambi, sehingga terjadi cekcok mulut hingga nyaris saling pukul, beruntung tidak terjadi apa-apa karena segera dilerai oleh para wartawan lain yang tengah berada di tempat kejadian juga.

Endi melanjutkan, meski wartawan sering tampak miskin dan tak rapi tapi mereka adalah pekerja intelektual, Bekerja dengan kecerdasan pikiran, ketajaman logika, dengan refrensi dan suara hati nurani. Apabila hatinya terusik, pikirannya akan bekerja dan logikanya akan jalan. Dia tidak akan respek meski itu terhadap pejabat, guru besar dan siapapun yang angkuh, suka petenteng dan sok kuasa yang tak tahu menerima wartawan sebagai rekan bicara setara.

"Kepada rekan-rekan wartawan supaya tetap memelihara etika pergaulan dan etika pers. Andalan wartawan adalah komunikasi, Jika ada sumber-sumber berita yang tak komunikatif  lebih baik dijauhi, dari pada kelak terbawa arus emosi dan merusak profesi. Seorang sumber biasa yang komunikatif jauh lebih baik dari seribu sumber yang angkuh dan mendikte" Tutupnya. (jek)